Kamis, 19 Maret 2015

7 Warisan budaya Indonesia yang mendunia

1. Wayang
Wayang (4hdwallpapers)
Wayang (4hdwallpapers)
Wayang diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya bangsa Indonesia pada tahun 2003. Wayang sebagai “Karya Agung Budaya Dunia” yang diakui oleh UNESCO bukan hanya wayang Jawa tapi wayang Indonesia, termasuk wayang Bali, wayang golek Sunda, wayang Lombok, dll. Cerita-cerita yang dimainkan berkisah tentang dewa-dewi, persilatan, percintaan dan kepahlawanan yang pertunjukkannya selalu diiringi dengan musik gamelan. Sang dalang dalam pertunjukan wayang sangat pandai membawa suasana emosi penonton mulai dari serunya peperangan sampai cerita lucu yang dibawakan sang dalang sampai membuat penonton tertawa. Tahun 1950-1960an adalah puncak kejayaan wayang yang diakui para peneliti Barat, sebagai seni pertunjukan terindah di dunia.
2. Angklung
Angklung (indonesian-tradition)
Angklung (indonesian-tradition)
Angklung adalah alat musik multitortal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat. Berbahasa sunda di pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu). Sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,3,sampai 4 nada dalam setiap ukuran kecil.
Angklung Indonesia ini telah mendapat pengakuan resmi dari UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya. Tak benda atau intangible cultural heritage. Penyerahan resmi sertifikat dilaksanakan di Jakarta, pada 19 Januari 2011. Sertifikat ini diserahkan oleh mantan Duta Besar RI untuk UNESCO Tresna Dermawan Kunaefi kepada menteri pendidikan nasional Muhammad Nuh. Taufik menyatakan angklung digemari diluar negeri. Negara-negara seperti Korea, Jepang dan Malaysia. Telah mengenalkan angklung pada anak-anak usia sekolah.
3. Keris
Keris (indoneesia-tourism)
Keris (indoneesia-tourism)
UNESCO menyatakan Keris sebagai “Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity” pada tanggal 25 November 2005. Keris merupakan senjata tradisional Indonesia yang diyakini mengandung kekuatan supranatural. Raja-raja di nusantara menjadikan keris menjadi senjata pusaka. Keris telah digunakan sejak abad ke-9 dibuat dengan logam dan gagangnya dibuat dari tulang, tanduk atau kayu. Keris dibuat dari logam yang berkualitas. Keris Kuno bahkan logamnya berasal dari meteor yang jatuh ke bumi. Para Peneliti menyebut bahwa keris kuno mengandung unsur logam titanium suatu bahan yang baru pada abad 20 digunakan sebagai bahan pelapis kendaraan angkasa luar, tapi ternyata para Mpu pembuat keris telah menemukannya terlebih dahulu sebagai bahan pembuat keris.
4. Batik
Batik (erulsimple)
Batik (erulsimple)
Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage). Batik dihasilkan dengan proses penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin panas dengan menggunakan canting. Batik biasanya digambar pada kain katun dan sutra. Kesenian batik telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Menurut Prof. Yohanes Surya, PhD, ahli fisika Indonesia, Batik adalah lukisan tentang alam dan dinamikanya. Berbeda dengan para pelukis naturalis yang melukis alam persis seperti apa yang dilihatnya, para pencipta batik melukis alam dari sisi yang lebih dalam. Pencipta batik mencari pola dasar dari suatu fenomena yang dilihatnya itu. Dari pola dasar ini ditambah dengan beberapa aturan sederhana, pencipta batik dapat menghasilkan lukisan batik. Butuh suatu kejeniusan untuk melihat pola dasar dan mencari aturan ini.
5. Tari Saman
Tari Saman (theglobejournal)
Tari Saman (theglobejournal)
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo) Tari Saman dari Gayo Lues dan sekitarnya di Provinsi Aceh resmi diakui dan masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang memerlukan perlindungan mendesak UNESCO, pada Sidang akbar tahunan yang dihadiri lebih dari 500 anggota delegasi dari 69 negara, LSM internasional, pakar budaya dan media di Bali pada 22 sampai 29 November 2011 lalu.
6. Tari Kecak
Tari Kecak (kebudayaanindonesia)
Tari Kecak (kebudayaanindonesia)
Tari Kecak biasanya disebut sebagai tari “Cak” atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari “Lakon Pewayangan” seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.
Bentuk – bentuk “Sakral” dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni dari suara – suara mulut atau teriakan – teriakan seperti “cak cak ke cak cak ke” sehingga tari ini disebut tari kecak.
7. Reog Ponorogo
Reog Ponorogo (kebudayaanindonesia)
Reog Ponorogo (kebudayaanindonesia)
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
Tarian sejenis Reog Ponorogo yang ditarikan di Malaysia dinamakan Tari Barongan tetapi memiliki unsur Islam. Tarian ini juga menggunakan topeng dadak merak, yaitu topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak. Deskripsi dan foto tarian ini ditampilkan dalam situs resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia.
Kontroversi timbul karena pada topeng dadak merak di situs resmi tersebut terdapat tulisan “Malaysia”, dan diakui sebagai warisan masyarakat keturunan Jawa yang banyak terdapat di Batu Pahat, Johor dan Selangor, Malaysia. Hal ini memicu protes berbagai pihak di Indonesia, termasuk seniman Reog asal Ponorogo yang menyatakan bahwa hak cipta kesenian Reog telah dicatatkan dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004, dan dengan demikian diketahui oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Ditemukan pula informasi bahwa dadak merak yang terlihat di situs resmi tersebut adalah buatan pengrajin Ponorogo. Ribuan seniman Reog sempat berdemonstrasi di depan Kedutaan Malaysia di Jakarta. Pemerintah Indonesia menyatakan akan meneliti lebih lanjut hal tersebut.
Pada akhir November 2007, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu. Reog yang disebut “Barongan” di Malaysia dapat dijumpai di Johor dan Selangor, karena dibawa oleh rakyat Jawa yang merantau ke negeri tersebut sebelum penubuhan Indonesia, menjadikan migran itu tidak pernah menjadi rakyat Indonesia.

Rabu, 18 Maret 2015

film indonesia yg mendunia

5 Film Indonesia Yang Sukses Mendunia

Fenomena perfilman Indonesia memang saat ini sedang menggairahkan, walaupun banyak film dengan genre dan ‘bumbu’ yang sama saling menyikut demi setali uang dan popularitas di pasaran film Indonesia. Namun akhir-akhir ini dunia perfilman Indonesia kembali dikejutkan dengan sebuah kebanggaan dan prestise secara internasional, ketika sebuah film bergenre laga/action berhasil meledak di pasaran internasional, The Raid, sebuah film yang juga menganggkat olahraga beladiri khas Indonesia. Berikut Film Indonesia yang sukses di dunia internasional :
1.    The Raid
fm1
Dunia perfilman Indonesia yang baru saja menghebohkan dunia lewat film the Raid, penayangan perdana di hollywood mendapat sambutan luar biasa dari insan perfilman, bahkan tidak hanya di amerika film tersebut mendapat apresiasi tinggi, di Kanada,Australia yang juga menjadi negara tempat penayangan perdana secara serempak selalu disesaki penonton.
Sebelum beredar di bioskop, ‘the Raid’ yang diproduksi tahun 2011 telah mendulang beragam penghargaan bergengsi di kancah perfilman internasional, seperti  Cadillacs People’s Choice Award,di Toronto international film festival 2011, dan the Best Film sekaligus Audience Award di Jameson Dublin International Film Festival 2012. ‘The Raid’ juga ikut serta dalam festival film Sundance 2012, dan menjadi salah satu karya yang paling disukai panitia Sundance.
2.    Pintu Terlarang
fm2
Gebrakan pada dunia film internasional dilakukan film Indonesia lainnya yakni, pintu terlarang. Sebenarnya film bergenre horor yang dibintangi aktor Fachri Albar ini kurang mendapat apresiasi di Indonesia. Namun film yang dirilis pada tahun 2009 tersebut cukup menerima penghargaan di internasional.
Bahkan ‘Pintu Terlarang’ terpilih dan diputar pada ajang Intenational Film Festival Rotterdam ke 38 pada 21 Januari hingga 1 februari 2009 silam, dan penghargaan cukup membanggakan diraih di Fantastic Film Festival. Dalam festival yang digelar di Korea Selatan 16 hingga 26 Juli tersebut, ‘Pintu Terlarang’ mendapat penghargaan Best of Puchon atau salah satu kategori film terbaik.
Selain Fachri Albar, film ini melibatkan artis ternama lainnya seperti Marsha Timothy, Ario Bayu, Tio Pakusadewo, dan Henidar Amroe, cerita film ini diadapasi dari novel berjudul sama, karya Sekar Ayu Asmara.
3.    Daun Di atas Bantal
fm3
 Film yang kurang diminati di negeri sendiri tapi mendapat apresiasi tinggi di luar negeri juga diterima film daun di atas bantal. Film karya sutradara Garin Nugroho yang diproduksi tahun 1998 ini sempat terhenti pembuatannya akibat krisis ekonomi yang melanda indonesia pada 1987 silam.
Film yang di produksi oleh Christine Hakim tersebut akhirnya diselesaikan di Australia. Film  yang mengisahkan seorang ibu dengan tiga anak jalanan itu selesai berkat adanya bantuan dari pihak ketiga, seperti Hubert Bals Fund, NHK, dan lainnya.
Walaupun penggarapannya sempat terhenti, namun film tersebut dianggap memiliki kualitas sebagai film festival secara penggarapan. Terbukti dengan beberapa penghargaan intenasional yang diraih daun di atas bantal.
Pada ajang asia Pacific Film Festival pada tahun 1998, ‘Daun di Atas Bantal’ dinobatkan sebagai film terbaik,dan Christine Hakim sebagai aktris terbaik. Menjadi unggulan dalam kategori Silver Screen Award Best Asian Feature film pada Singapore International Film Festival pada 1999. Sementara sutradara Garin Nugroho memperoleh Special Jury Prize pada Tokyo International Film festival 1998.
4.    Laskar Pelangi
fm4
Film Indonesia lainnya yang mendapat banyak penghargaan internasional yakni Laskar Pelangi. Film yang diadopsi dari novel laris karya Andrea Hirata dengan judul yang sama juga menjadi salah satu film yang diputar pada festival film international fukuoka 2009 di Jepang.
film yang disutradarai Riri Riza itu juga diputar di barcelona asian film festival 2009 di spanyol,singapore international film festival 2009, 11th Udine Far East Film Festival di Italia, dan Los Angeles Asia Pacific Film Festival 2009 di Amerika Serikat.
Bahkan  studio film di negara seperti, Namibia, Spanyol, Italia, Hongkong, Singapura, Jerman, Amerika, Australia, dan Portugal beramai-ramai menayangkan film tentang mimpi 10 anak di desa terpencil dalam mengenyam pendidikan tersebut.
Setelah rilis pada tahun 2008, ‘Laskar Pelangi’ meraih penghargaan the Golden Butterfly Award untuk kategori film terbaik di International Festival of Film for Children dan Young Adults di Hamedan, Iran. Menjadi nominasi film terbaik di Berlin International Film Festival 2009, serta editor terbaik asian film 2009 di Hongkong.
5.    Pasir Berbisik
fm5
Film  Indonesia lainnya yang berhasil mencuri perhatian dunia yakni, ‘Pasir Berbisik’. Film yang disutradarai Nan Achnas ini mengambil latar keindangan Gunung Bromo. Selain ketajaman ide cerita, pesona keindahan alam Gunung Bromo membuat film ini memiliki daya tarik luar biasa.
Belum lagi akting dari aktris senior Christine Hakim dengan aktris muda kala itu, Dian Sastro Wardoyo, dinilai pengamat film di tanah air, membuat ‘Pasir Berbisik’ terasa lebih hidup dan enak dinikmati. Totalitas artis papan atas lainnya seperti, Didi Petet, Dik Doang, Slamet Raharjo, Mang Udel, dan Dessy Fitri memperlihatkan film Indonesia juga memiliki kelas tersendiri.
Setelah cukup mendapat perhatian dari insan film di tanah air, ‘Pasir Berbisik’ mampu meraih penghargaan internasional, seperti Best Cinematography Award, Best Sound Award, dan Jury’s Special Award for Most Promising Director untuk Festival Film Asia Pacifik 2001, artis wanita terbaik, Festival Film Asiatique Deauville 2002. Artis wanita terbaik pada Festival Film Antarbangsa Singapura ke-15.